Minggu, Februari 25, 2018

PKL: Kuliner Malam Bernuansa Romantis

pedagang kaki lima dan penikmat kuliner malam

Siapa bilang Jakarta selalu sumpek?
Dalam kemegahan kota metropolitan pemandangan berbeda dihadirkan di sudut jalan Tebet, Jakarta Selatan. Kita dapat menemukan bukti bahwa kebahagiaan sejatinya sederhana. Persis di sebelah rel kereta api, dekat dengan halte busway. Disana terdapat kuliner kaki lima yang membentuk sebuah labirin. Tempat kita menemukan jajanan dengan rasa yang akrab di lidah masyarakat Jakarta. Mulai dari makanan berat sampai cemilan.

Di tengah-tengah pedagang kaki lima, tepat di bawah pohon rindang dan cahaya lampu kekuningan, para musisi jalanan memecah hening dan dinginnya malam. Petikan syair berpadu dengan dentingan gitar melengkapi merdu suara dua penyanyi muda yang membawakan lagu bernuansa romantis.  Mereka sukses memanjakan telinga para penikmat kuliner yang sedang menyantap hidangan dan penumpang yang baru saja turun dari halte Bus Trans Jakarta.

Beberapa meter dari kelompok band tadi, para pemuda mulai berkumpul membawa papan skateboard untuk berlatih. Selang beberapa menit, meja makan kaki lima pun diburu oleh kalangan pekerja. Para pengunjung datang bersama keluarga, teman, pasangan bahkan ada juga yang datang sendiri.

Tak seperti suasana kota Jakarta pada umumnya. Kebul asap dari gerobak hitam dengan lampu flip-flopnya menangkap lantunan musik darah anak muda yang mengalir di bawah siraman cahaya rembulan. Membentuk potret kebahagiaan di tengah hiruk-pikuk dan gelap Kota Jakarta.

Di bawah payung warna-warni yang menghiasi jalan ini tak ada acara khusus yang diadakan. Bagian paling menariknya adalah segala puji bagi Allah yang telah menciptakan bahagia sesederhana ini.

Feb 24, 2018