Bulan
April tahun ini punya banyak rasa dalam hariku, oke itu bukan iklan. Ada
seneng, galau, lelah, semangat, manis, asem, pahit, kaya permen nano-nano deh:
ramai rasanya. Nah dari warna-warna itulah gue juga belajar banyak hal yang
kemudian gue jadikan sebagai “modal” hidup. Sepertinya
dengan
cara ini gue akan menjadi remaja yang dewasa premature deh.
Gue
makin sadar problem-problem ing donya
menjadikan standar hidup manusia menjadi lebih bermutu dari sebelumnya. Manusia
emang enggak pernah lepas dari masalah tapi, Kata ippho
santosa dalam bukunya, Masalah adalah peluang hidup. Jadi buat yang punya
banyak masalah, sip, peluang hidup kamu banyak banget.
Bicara
bulan April, bicara tentang Aprilmoop. Karena gue sekarang hidup di Jogja
“Aprilmoop” gak begitu rame disini. Beda ketika gue hidup di Jakarta dulu. Di Jakarta
perayaan Aprilmoop akan banyak dinanti oleh para jomlo atau ya jones-jones.
Aprilmoop
adalah momen berharga dikalangan remaja. Yaitu nembak gebetan dibulan April,
jadi ketika cinta ditolak, selanjutnya bisa teriak “APRILMOOOP!!” hahaha. Masalah harga diri perkara cinta ditolak aman sekarang. Selanjutnya cara ini
bisa diterapin buat gebetan yang lain, terus aja sampai berhasil. Nah kalo gak ada
yang nerima, sekarang mendingan ambil cermin deh. hm..
Bulan
April juga membuat gue dilema. Misalnya banyak libur tapi, banyak tugas. Gue
jadi ngerasa enggak libur sama sekali. Buat gue “libur” tuh cuma mitos. Apalagi
munanya guru ketika libur diganti dengan “belajar di rumah”. Hey! Sumpah gue gak
pernah Belajar dirumah ketika kalian bilang begitu…
Semoga
enggak ada guru yang baca postingan ini.
Berikut
list kenapa bulan April gue penuh warna-warni:
o
Banyak libur dan banyak tugas.
o
Always on buat adik, karena dia lagi sering sakit.
o
Nilai ujian gak ada yang bagus.
o
Setiap hari mendegarkan kutukan temen sebangku gara-gara gebetannya.
o
Remedial numpuk.
Dan
yang paling horror:
o
Teringat mantan.
Tentu
enggak semuanya bisa gue sebutin disini. Sebenarnya selain diatas masih banyak
hal-hal yang membuat hari-hari gue lebih hidup dan enggak hampa. Setidaknya
begitu.
Gimana
dengan bulai Mei yah?