Minggu, September 27, 2015

Pandangan Sebuah Nilai


Gue pernah denger suatu pengakuan yang katanya begini, "aku suka mandang hidup tuh mudah, itu juga yang bikin aku setengah-setengah buat ngelakuin apapun" that's simple opinion tapi, itu ngebuat gue seakan sedang bercermin. Gue selalu berpikir bahwa pasti ada kesempatan gue untuk menang meskipun tanpa perjuangan berat. And then, gue sebut itu dengan sebuah keberuntungan.

Satu - satunya perbedaan gue dengan temen temen di kelas adalah kalo mereka dapat juara karena rajin, kalo gue hanya bergantung pada keberuntungan. Waduh? Serius.

By the way, gue berpikir itu semua gak bisa jadi penentu kehidupan. maksudnya, gimana seseorang itu berpendidikan tinggi atau tidak, mempunyai IQ tinggi atau rendah, itu semua nggak menjamin kehidupan layak dimasa tua. Kenapa? Karena menurut gue faktor yang lebih penting adalah sikap. Sikap seseorang akan menandakan jati dirinya.

Bob Sadino aja bisa sukses tanpa memakan bangku kuliah (maksudnya jadi mahasiswa). Lagi pula banyak kok orang diluar sana yang bisa sukses tanpa harus memiliki ijazah pendidikan yang tinggi. Sikap rajin, ulet, kerja keras, ikhlas itu lebih menjamin masa depan yang cerah ketimbang hanya pintar namun tidak memiliki etika yang baik. Gue bicara seperti ini bukan berniat nyindir, malah ini lebih ke-sindiran diri sendiri. Tulisan ini juga nggak mewakili kebencian gue terhadap seseorang atau kelompok. Tapi ini hanya untuk kesadaran kita aja. Gue cuma benci sama pandangan orang terhadap sebuah "nilai". Nilai yang dimaksud adalah nilai pelajaran tentunya. 

Seperti kata Kevin Anggara, belajar butuh proses. Gue setuju banget. Banyak orang yang terlalu 'maksa' buat dapet nilai bagus sampai mereka nggak sadar bahwa mereka sudah melewati batas sebuah 'belajar'. Udahlah, nilai pelajaran nggak menjadi penentu segalanya. Gue ulangin ya, nilai pelajaran nggak menjadi penentu segalanya. Kamu lupa bahwa, sikap jauh lebih penting. Sikap bagaimana kamu belajar untuk mendapatkan sebuah 'nilai'.

Jadi mau "Belajar untuk hidup" atau "hidup untuk belajar"?